SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN ISLAM SUDIRMAN 2 AMBARAWA
TEKNIK
KOMPUTER & JARINGAN, MULTIMEDIA & TEKNIK SEPEDA MOTOR, BROADCAST
Jl.Cempaka N0.3 KupangJetisAmbarawaTelp
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A
|
Komponen
|
Layanan Dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Belajar
|
C
|
Topik / Tema Layanan
|
Cara belajar
efektif dan efisien
|
D
|
Fungsi Layanan
|
Pemahaman
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind mapping serta
dapat membuat suatu peta pikiran untuk meningkatkan prestasi belajar
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1.
Peserta
didik/konseli dapat memahami tentang
mind mapping
2.
Peserta didik/konseli
dapat memahami manfaat mind mapping
3.
Peserta
didik/konseli dapat memahami cara menyusun mind mapping
|
G
|
Sasaran
Layanan
|
Kelas 11
|
H
|
Materi
Layanan
|
1. Mind mapping
2. Manfaat mind mapping
3. Cara menyusun mind mapping
|
I
|
Waktu
|
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit
|
J
|
Sumber Materi
|
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan
Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 11,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3.Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4.
EliasaImania Eva, Suwarjo.2011.Permainan
(games) dalamBimbingandanKonseling.Yogyakarta: Paramitra
|
K
|
Metode/Teknik
|
Ceramah,
Curah pendapat dan tanya jawab
|
L
|
Media / Alat
|
LCD, Power PointMind mapping
|
M
|
Pelaksanaan
|
|
Tahap
|
Uraian Kegiatan
|
|
1. Tahap Awal
/
Pedahuluan
|
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan
dan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
|
|
2. Tahap Inti
|
1. Guru BK menayangkan media
slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2.
Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5-
6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
|
|
|
3. Tahap
Penutup
|
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapatmenghadirkan Tuhan
dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang
akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa
dan salam
|
M
|
Evaluasi
|
|
|
1. EvaluasiProses
|
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik menuliskan dikertas yang sudahdisiapkan.
2. Sikap atau atusias
peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik
dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Cara peserta didik
memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
|
2. Evaluasi Hasil
|
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana
pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas :
sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti :
menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraianmateri
2. Lembarkerjasiswa
3.
Instrumenpenilaian
Mengetahui
Kepala
Sekolah SMK Islam Sudirman 2 Ambarawa Guru
BK
Nurdiansyah
AW,ST,M.Kom Dewi
Ratnawati,S.Psi
MIND MAPPING
a. Apa itu mind mapping ?
Mind Maping pertama kali
dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris. Beliau adalah
penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain
Trust) dan pencipta konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang
pendidikan, seperti teknik, sekolah, artikel serta menghadapi ujian. Mind
maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan
konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk
korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di
atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya.
Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran
langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.
Mind maping adalah cara
mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran
dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan
berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah
alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara
termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu
ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4). Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat
membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi
lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan
menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan
efisien serta melatih gambar keseluruhan.
Pada dasarnya peta pikiran adalah
sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan
prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning). Sesuai dengan namanya, ‘peta’, pada dasarnya
teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab bagi seorang pelajar.
Untuk memahami teknik ini, lihatlah
sebuah peta dan perhatikan gambarnya. Untuk peta propinsi, selalu digambarkan
ibukota propinsi dengan tanda, biasanya lingkaran, yang jelas kemudian dari
ibukota tersebut digambarkan jalan-jalan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada
di propinsi tersebut. Demikian juga dengan peta kabupaten, dari ibukota
kabupaten, akan muncul garis-garis yang merupakan jalan menuju
kecamatan-kecamatan yang 1ada di wilayahnya. Demikian pula peta pikiran, setiap
poin kunci ditulis kemudian dihubungkan dengan topic utama dengan garis. Mind
Mapping akan sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan
mencatat dan mengingat, antara lain :
·
Membantu dengan
kemampuan otak untuk berkonsentrasi
·
Memungkinkan
esensi materi menjadi jelas
·
Secara visual
relatif lebih jelas urutan dan informasinya
·
Membuat
sambungan antara ide-ide mudah untuk dilihat
·
Meningkatkan
daya ingat menjadi long term memory
·
Meningkatkan
keyakinan kita dalam kemampuan kita untuk belajar
b.
Manfaat Mind Maping
Ditinjau dari segi waktu Mind maping
juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari suatu informasi.
Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan gambaran
menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain,
Mind maping mampu memangkas waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan
linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang efektif yang sekaligus
langsung dapat dipahami oleh individu.
Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara
lain:
1.
Tema utama
terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
2.
Level keutamaan
informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar
kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
3.
Hubungan
masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
4.
Lebih mudah
dipahami dan diingat.
5.
Informasi baru
setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind
mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
6.
Masing-masing
Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
7.
Mempercepat
proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
Mind Map
dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan
memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif.
·
Siswa dapat
mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya,
·
Siswa dapat
mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
·
Siswa dapat
mempetakan tentang apa yang dibacanya
·
Siswa dapat
mempetakan tentang apa yang didengarnya.
·
Siswa dapat
mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikannya di kelas, dan
·
Siswa dapat
mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan
perencanaan, pelaksaanaan maupun hasil belajarnya.
Dengan Mind Map, siswa diajak untuk
mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa yang dipahaminya
masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta.
Kelemahan mencatat secara tradisional
a.
Saat mencatat
kita menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh si pembicara. Kita
akan merasa bingung untuk melihat kaitan-kaitan antar gagasan.
b.
Informasi yang
disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita melakukan
pengurutan catatan tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut.
Seringkali terjadi pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan
yang disampaikan terakhir dari si pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini berlawanan dengan cara keja
otak. Ketika kita mencatat poin baru, maka kita kan lupa dengan poin yang
sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan untuk menangkap pesan dari
yang kita tulis, sehingga sulit untuk mengingat kembali.
c. Cara menyusun Mind
Mapping
Berikut cara menyusun mind mapping,
diantaranya :
1. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utama.
2. Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci - gunakan
pulpen warna-warni.
3. Tulislah kata kunci pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk
menambahkan detail.
4. Tambahkan simbol dari ilustrasi.
5. Gunakan huruf-huruf kapital.
6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar.
7. Hidupkanlah Mind Mapping
kita.
8. Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf-huruf tebal.
9. Bersikap kreatif dan berani.
10.Gunakan bentuk acak untuk menunjukkan poin atau gagasan.
11.Buatlah Mind Mapping
secara horizontal.
Dengan gambaran tentang peta geografis
tadi, kita bisa memetakan informasi-informasi penting dari buku, makalah,
kuliah atau yang lainnya hanya dalam satu halaman kertas. Inilah salah satu
kelebihan peta pikiran. Peta pikiran tidak hanya terdiri dari satu atau dua
bentuk, pembelajar bisa membuat bentuk-bentuk sesuai kreativitas mereka.
Berikut ini bentuk pola yang dapat digunakan.
Contoh bentuk kerangka mind
map
Peta
Pikiran
|
|
|
|
|
|
|
Bentuk-bentuk peta pikiran atau mind
map ini tidak ada batasnya, sesuai
dengan keinginan dan kreasi pembuatnya. Peta pikiran ini dapat juga dibuat
tanpa membuat lingkaran untuk setiap kata kunci.
Lampiran 2.
Instrumen Penilian
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A.
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah
yang dimaksutdengan mind maping ?
2.
Sebutkanmanfaatdari
mind maping ?
3. SebutkanKelemahandarimencatattradisional
?
4. Bagaimanacaramenyusun
mind maping
5.
Apakahtujuan
mind mapping bagisiswa ?
B.
SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai
dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika
pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
NO
|
PERNYATAAN
|
SETUJU
|
TIDAK SETUJU
|
1.
|
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang Mind Mapping
|
|
|
2.
|
Setelah menerima materi layanan BK tentang mind mapping,
timbul kesadaran saya untuk membuat mind mapping saatmencatathalhal yang penting
|
|
|
3
|
Setelah menerima materi layanan BK tentang Mind Mapping saya
menyadari bahwa saya sering lebihsenangmencatattradsional
|
|
|
4.
|
Materi layanan BK tentangbelajarefektifdanefisien, menyadarkan sayabahwa mind mapping lebihmudahdipahamisaatbelajar
|
|
|
C.
KETRAMPILAN (ACTION)
TugasIndividu :bulatlahMind Mapping “ SuksesBerkarir “
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
NO
|
PROSES YANG
DINILAI
|
HASIL
PENGAMATAN
|
KET
|
|
YA
|
TIDAK
|
|||
A
|
Keterlaksanaan program
|
|
|
|
|
1.
Program layanan
terlaksana sesuai dengan RPL
|
|
|
|
|
2.
Waktu
pelaksanaan sesuai dengan RPL
|
|
|
|
|
3.
Metode yang
digunakan variatif dan menarik
|
|
|
|
|
4.
Menggunakan
media layanan BK
|
|
|
|
|
5.
RPL minimal
terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat,
Penilaian
|
|
|
|
B
|
Perolehan Siswa Pasca Layanan
|
|
|
|
|
1.
Peserta didik
memperoleh pemahaman baru
|
|
|
|
|
2.
Peserta didik
mempunyai perasaan positif
|
|
|
|
|
3.
Peserta didik
berkurang masalahnya
|
|
|
|
|
4.
Peserta didik
terentaskan masalahannya
|
|
|
|
|
5.
Berkembangnya
PTSDL
|
|
|
|
C
|
Perhatian Peserta Didik
|
|
|
|
|
1.
Peserta didik
antusias mengikuti materi layanan BK
|
|
|
|
|
2.
Peserta didik
aktif bertanya
|
|
|
|
|
3.
Peserta didik
aktif menjawab
|
|
|
|
|
4.
Peserta didik
mengerjakan tugas yang diberikan konselor
|
|
|
|
|
5.
Peserta didik
hadir semua
|
|
|
|
D
|
Kesesuaiaan Program
|
|
|
|
|
1.
Program
disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
|
|
|
|
|
2.
Materi
layanan sesuaikebutuhan peserta didik
|
|
|
|
|
3.
Materi
layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
|
|
|
|
|
4.
Materi
layanan mengacu pada sumber yang jelas
|
|
|
|
|
5.
Program
dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
|
|
|
|
Kepala
Sekolah SMK Islam Sudirman 2 Ambarawa Guru
BK
Nurdiansyah
AW,ST,M.Kom Dewi
Ratnawati,S.Psi