SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN ISLAM SUDIRMAN 2 AMBARAWA
TEKNIK
KOMPUTER & JARINGAN, MULTIMEDIA & TEKNIK SEPEDA MOTOR, BROADCAST
Jl.Cempaka N0.3 KupangJetisAmbarawaTelp
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A
|
Komponen
|
Layanan Dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Pribadi
|
C
|
Topik / Tema Layanan
|
Konsep diri
remaja
|
D
|
Fungsi Layanan
|
Pemahaman
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta didik/konseli dapat memahami dan menemukan unsur-unsur
konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan secara wajar
dan penuh rasa syukur
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1.
Peserta
didik/konseli dapat memahami pengertian dan komponen konsep diri
2.
Peserta
didik/konseli dapat memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan konsep diri
3.
Peserta
didik/konseli dapat memahami proses pembentukan konsep diri
|
G
|
Sasaran
Layanan
|
Kelas 10
|
H
|
Materi
Layanan
|
1. Pengertian dan komponen konsep diri
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
konsep diri
3. Proses pembentukan konsep diri
|
I
|
Waktu
|
2 Kali
Pertemuan x 45 Menit
|
J
|
Sumber Materi
|
1.
Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4.
EliasaImania Eva, Suwarjo.2011.Permainan
(games) dalamBimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
|
K
|
Metode/Teknik
|
Ceramah,
Curah pendapat dan tanya jawab
|
L
|
Media / Alat
|
LCD, Power Point, Konsep diri remaja
|
M
|
Pelaksanaan
|
|
1. Tahap Awal
/Pedahuluan
|
||
a. PernyataanTujuan
|
1.
Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2.
Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuankhusus yang akandicapai
|
|
b. Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan
|
1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas
dan tanggung jawab peserta didik
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari
ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
|
|
c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)
|
Guru BK/Konselor memberikan penejelasan
tentang topik yang akan dibicarakan
|
|
d. Tahap peralihan
( Transisi)
|
Guru
BK/Konselormenanyakankesiapanpesertadidikmelaksanakankegiatan, dan
memulaiketahap inti
|
|
2. Tahap Inti
|
||
a. Kegiatanpesertadidik
|
1.
Mengamati
tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
2.
Melakukan Brainstorming/curah
pendapat
3.
Mendiskusikan dengan
kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
|
|
|
b. Kegiatan Guru BK/Konselor
|
1. Menayangkan media
slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi
hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama
proses layanan
|
|
3. Tahap
Penutup
|
1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan
3. Guru BKmemberipenguatan dan rencanatindaklanjut
4. Guru BKmenutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri
dengan salam
|
N
|
Evaluasi
|
|
|
1. EvaluasiProses
|
Guru
BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi
:
1. Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik menuliskan dikertas yang sudahdisiapkan.
2. Mengamati sikap
atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati
cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara
peserta didik dalammemberikan penjelasan terhadappertanyaan guru BK
|
2. Evaluasi Hasil
|
Evaluasidenganinstrumen yang sudahdisiapkan,
antara lain :
1. Evaluasitentang
suasana pertemuan denganinstrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasiterhadap topik
yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasiterhadap cara
Guru BK dalam
menyampaikanmateri:
mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasiterhadap kegiatan
yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
|
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraianmateri
2. Lembarkerjasiswa
3.
Instrumenpenilaian
Mengetahui
Kepala
Sekolah SMK Islam Sudirman 2 Ambarawa Guru
BK
Nurdiansyah
AW,ST,M.Kom Dewi
Ratnawati,S.Psi
Lampiran 1. Uraian Materi
KONSEP DIRI REMAJA
a. Pengertian dan Komponen
Konsep Diri
Para ahli psikologi dan komunikasi
memberikan rumusan tentang konsep diri sebagai berikut :
·
Konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan, dan
penghargaan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri (R.H. Dj. Sinurat).
·
Konsep diri adalah penghargaan diri, nilai diri,
atau penerimaan diri. Konsep diri meliputi semua keyakinan dan penilaian
tentang diri sendiri. Hal ini akan menentukan siapa kita dalam kenyataan,
tetapi juga menentukan siapa kita menurut pikiran sendiri, apa yang dapat kita
lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi apa menurut pikiran sendiri
(Burns).
·
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu,
dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang
diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7)
Komponen Konsep DIiri
Komponen konsep diri antara lain adalah :
1. Gambaran diri, adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar
maupun tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan
perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.
2. Ideal diri, adalah persepsi individu tentang perilakunya yang
disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
3. Harga diri, adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai
dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
4. Peran diri, adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang
diharapkan individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.
5. Identitas diri, adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai
sesuatu yang utuh.
Sehubungan dengan konsep diri,
beberapa hal mulai berkembang pada masa remaja, antara lain:
· Pengetahuan tentang diri sendiri bertambah
· Harapan-harapan yang ingin dicapai di masa depan muncul
· Terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan cara mengisi
kehidupan
Ada 3 dimensi konsep diri, yakni :
1. Pengetahuan tentang diri sendiri
Dalam benak pikiran seseorang telah memiliki data tentang siapa
dirinya. Semakin banyak tahu tentang deskripsi diri akan semakin baik konsep
dirinya. Contoh : “Saya Hartini kelas I SMK, pendiam, mudah tersinggung,
pintar, jago matematika, hemat, setia, kurang pede, taat beribadah”. Wawasan
tentang diri ini semakin lama semakin luas sesuai dengan dinamika konsep dirinya.
2. Pengharapan terhadap diri.
Disebut juga denganDiri Ideal,yakniharapan dan
kemungkinandirinyamenjadi apa kelaksesuaidenganidealismenya. “Diri Ideal” setiaporangberbeda-beda, ada
yang mengharapdirinyamenjadipengusaha yang sukses, akuntan yang jujur, psikolog yang taqwa, sebaliknyaada
pula orang yang inginmeraihpopularitasdalambermasyarakat. Contohnya
: Politikus yang adil, pengusaha yang dermawan, dan lain-lain.
3. Penilaian terhadap diri sendiri.
Disadariatautidaksetiapsaatkitaselalumenilaidirisendiri.
Khususnyamenilaisetiaptingkahlakukita. Contoh :tingkahlakubelajar saya
menghasilkannilairapor 5,5 iniberartigagal. Mengapa bisa terjadi
?Hasilpenilaian, antara harapan yang
dibentangkandenganfakta yang
ada di dalamdiriakanmenghasilkan“Rasa
HargaDiri”. Semakinlebarketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataandirisendirimaka “semakinrendah rasa hargadirinya”. Sebaliknyaorang
yang hidupnyamendekatistandarharapanhidupnya, menyukai apa yang
dikerjakannyamakaakan “semakintinggi rasa hargadirinya”.
Kita bisa melihat konsep diri dari empat
sudut pandang, yakni:
1.
Konsep diri positif (tinggi) dan konsep diri negatif
(rendah). Sudut Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang
memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik
sebagai berikut:
§ Merasa mampu mengatasi masalah.
§ Merasa setara dengan orang lain.
§ Menerima pujian tanpa rasa malu.
§ Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk
melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
Sedangkan
orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan
karakteristik sebagai berikut :
§ Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk
menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.
§ Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang
berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala
tindakannya perlu mendapat penghargaan.
§ Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan
subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan
negatif.
§ Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik
negatif secara berlebihan terhadap orang lain.
§ Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan
sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.
- Konsep diri fisik dan konsep diri sosial. Sudut
pandang ini membedakan pandangan diri kita sendiri atas pribadi
kita dan pandangan masyarakat atas pribadi kita.
- Konsep diri emosional dan konsep diri akademis.
Dengan sudut pandang ini kita bisa membedakan pandangan diri sendiri yang
dipengaruhi oleh perasaan/faktorpsikologis dan yang secara ilmiah
bisa dibuktikan.
- Konsep diri riil dan konsep diri ideal. Sudut
pandang ini membedakan diri kita yang nyata/sebenarnya dan yang
kita cita-citakan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Konsep Diri
Konsep diri bukanlah bawaan
lahir, melainkan hasil belajar. Semenjak manusia mengenal lingkungan hidupnya,
sejak itu pula ia belajar banyak hal tentang kehidupan. Berdasarkan pengalaman
hidupnya, seseorang akan menetapkan konsep dirinya berdasarkan berbagai faktor.
Menurut E.B. Hurlock,seorang psikolog, faktor-faktor itu adalah bentuk tubuh,
cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan, inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi/
cita-cita, emosi, jenis/gengsi sekolah, status sosial, ekonomi keluarga,
teman-teman, dan tokoh/orang yang berpengaruh.
Apabila
berbagai faktor itu cenderung menimbulkan perasaan positif (bangga, senang),
maka muncullah konsep diri yang positif. Pada masa kanak-kanak, seseorang
biasanya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan oleh orang lain.
Jika seorang anak merasa diterima, dihargai, dicintai, maka anak itu akan
menerima, menghargai, dan mencintai dirinya (berkonsep diri positif).
Sebaliknya, jika orang-orang yang berpengaruh di sekelilingnya (orang tua,
guru, orang dewasa lainnya, atau teman-temannya) ternyata meremehkan, merendahkannya,
mempermalukan, dan menolaknya, maka pengalaman itu akan disikapi dengan negatif
(memunculkan konsep diri negatif).
c. Proses Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri terbentuk
melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga
dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon
orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai
siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan
dalam pola asuh yang keliru dan negatif, ataupun lingkungan yang kurang
mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif. Hal ini disebabkan
sikap orang tua yang misalnya: suka memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan,
melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka
marah-marah, dan sebagainya—dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,
kesalahan atau pun kebodohan dirinya.
Jadi
anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dia alami dan dapatkan dari
lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif, maka anak
akan merasa dirinya cukup berharga sehingga tumbuhlah konsep diri yang positif.
Konsep
diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak luput dari perubahan. Ada
aspek-aspek yang bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, namun ada pula yang
mudah sekali berubah sesuai dengan situasi sesaat. Misalnya, seorang merasa
dirinya pandai dan selalu berhasil mendapatkan nilai baik, namun suatu ketika dia
mendapat angka merah. Bisa saja saat itu ia jadi merasa "bodoh",
namun karena dasar keyakinannya yang positif, ia berusaha memperbaiki nilai.
Johari Window ( Jendela Johari )
Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan
bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai
sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel
menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan.
Keempat sel tersebut diantaranya :
1.
Daerah publik,
2.
Daerah buta,
3.
Daerah tersembunyi, dan
4.
Daerah yang tidak disadari.
Disini ada konsep Johari
Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat
Jendela Johari
diantaranya :
·
Jendela
terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang
lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
·
Jendela
tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang
lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan
sebagainya.
·
Jendela
buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi
orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada
kepribadian kita.
·
Jendela
gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun
orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita,
maka kita harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin
kita memuka lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa diri kita.
Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :
·
Cobalah
untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang
munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka
teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
·
Bersikaplah
apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat, maka kita
akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
·
Mau
menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan membuat
kita semakin baik.
·
Cobalah
untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas saja…selama
itu membawa dampak yang positif.
Lampiran 2.
Instrumen Penilaian
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A.
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1.
Jelaskanapakah yang di makasutdengankonsepdiri?
2.
Komponen konsep diri antara lain
a. Gambarandiri
b.
Ideal diri
c.
Hargadiri
d.
Perandiri
e.
Identitasdiri
3. Sebutkan
dan jelaskandimensikonsepdiri,
dan berikancontohnyadalamkehidupansehari-hari !
4. Jelaskankonsepjendela Johari !
5. Factor –factor apasajakah yang mempengaruhikonseppengembangandiri?
B.
SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai
dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika
pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
NO
|
PERNYATAAN
|
SETUJU
|
TIDAK SETUJU
|
1.
|
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang konsepdiriremaja
|
|
|
2.
|
Setelah menerima materi layanan BK tentang konsepdiriremajatimbul
kesadaran saya untuk mengkonsepdirisaya
|
|
|
3.
|
Setelah menerima materi layanan BK konsepdiriremajasaya
menyadari bahwa saya melalaikandalammengkonsepdiriuntuk masa depan
|
|
|
4.
|
Materi layanan BK tentangKonsepdiri, menyadarkan
saya akan pentingnya menerapkankonsepdiriuntuksaya
|
|
|
C.
KETRAMPILAN (ACTION)
Setelah menerima materi layanan BK tentangKiatSuksesbelajar di SMK, melakukan kegiatan diskusi :
Masing –masingkelompok 2 siswa. buatkah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut
kepada guru Anda.
“ Membuatpenerapandalamkehidupansehari
–hari , menurutkonsepjendelajohari, pilihhal yang sesuaidenganpribadimasing-masing”
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
NO
|
PROSES YANG
DINILAI
|
HASIL
PENGAMATAN
|
KET
|
|
YA
|
TIDAK
|
|||
A
|
Keterlaksanaan program
|
|
|
|
|
1.
Program
layanan terlaksana sesuai dengan RPL
|
|
|
|
|
2.
Waktu
pelaksanaan sesuai dengan RPL
|
|
|
|
|
3.
Metode yang
digunakan variatif dan menarik
|
|
|
|
|
4.
Menggunakan
media layanan BK
|
|
|
|
|
5.
RPL minimal
terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat,
Penilaian
|
|
|
|
B
|
Perolehan Siswa Pasca Layanan
|
|
|
|
|
1.
Peserta didik
memperoleh pemahaman baru
|
|
|
|
|
2.
Peserta didik
mempunyai perasaan positif
|
|
|
|
|
3.
Peserta didik
berkurang masalahnya
|
|
|
|
|
4.
Peserta didik
terentaskan masalahannya
|
|
|
|
|
5.
Berkembangnya
PTSDL
|
|
|
|
C
|
Perhatian Peserta Didik
|
|
|
|
|
1.
Peserta didik
antusias mengikuti materi layanan BK
|
|
|
|
|
2.
Peserta didik
aktif bertanya
|
|
|
|
|
3.
Peserta didik
aktif menjawab
|
|
|
|
|
4.
Peserta didik
mengerjakan tugas yang diberikan konselor
|
|
|
|
|
5.
Peserta didik
hadir semua
|
|
|
|
D
|
Kesesuaiaan Program
|
|
|
|
|
1.
Program
disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
|
|
|
|
|
2.
Materi
layanan sesuaikebutuhan peserta didik
|
|
|
|
|
3.
Materi
layanan sesuai tugas perkembangan
peserta didik
|
|
|
|
|
4.
Materi
layanan mengacu pada sumber yang jelas
|
|
|
|
|
5.
Program
dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
|
|
|
|
Ambarawa, 16 Juli 2018
Mengetahui
Kepala
Sekolah SMK Islam Sudirman 2 Ambarawa Guru
BK
Nurdiansyah
AW,ST,M.Kom Dewi
Ratnawati,S.Psi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar